Pencarian pesawat
Malaysia Airlines MH370 yang belum juga membuahkan hasil memicu
munculnya berbagai macam teori. Banyak yang spekulatif dan mungkin sulit
dipercaya.
Diantara banyak teori yang berkembang, ada dua yang
bisa disebut paling "gila". Pertama, MH370 sempat bersembunyi di balik
pesawat Singapore Airlines SIA68. Kedua, MH370 jadi pesawat korban
pembajakan cyber pertama di dunia.
Teori bahwa MH370 bersembunyi di balik SIA68 diungkapkan oleh Keith Ledgerwood. Slate.com, Senin (17/3/2014) menyatakan, ini adalah teori paling "gila".
"Ini
saya sadari ketika saya melihat rute SIA68 sekitar pukul 18.00 UTC.
Selama 15 menit berikutnya MH370 terus mengikuti SIA68," ungkap
Ledgerwood seperti dikutip BBC, Selasa (18/3/2014).
Ledgerwood, seorang blogger
yang mengamati dunia penerbangan, yakin bahwa MH370 bersembunyi di
balik SIA68 dan sempat terbang di wilayah India dan Afghanistan.
"Karena MH370 terbang dalam "gelap" tanpa transponder,
SIA68 tak akan tahu bahwa MH370 sedang ada di sekitarnya, dan ketika
memasuki wilayah udara India, keduanya hanya akan tampak dalam satu blip
dalam radar di ATC (air traffic controller) dan militer di sana,"
jelasnya.
SIA68 sendiri terbang dari Singapore ke Barcelona. Di
satu lokasi, seperti misalnya Xinjang, Kyrgyzstan, atau Turkmenistan,
MH370 bisa memisahkan diri dan mendarat.
Bila teori "gila"
pertama berkisar tentang bagaimana MH370 bisa tak terdeteksi banyak
radar, teori kedua berkaitan dengan dugaan pembajakan. Soal pembajakan,
walau banyak kalangan yang yakin, sampai saat ini hal itu masih dugaan.
Bagaimana
MH370 dibajak? pakar anti-terorisme asal Inggris, Sally Leivesley,
mengungkapkan bahwa pesawat modern macam Boeing 777-200ER bisa dibajak
dengan USB atau telepon seluler.
"Tampak lebih dan lebih
meyakinkan bahwa beberapa sistem kontrol diambilalih oleh dengan
sengaja, baik secara manusal, seseorang duduk menguasai autopilot, atau
dengan perangkat di lokasi lain yang mematikan sistem," kata Leivesley.
"Telepon
seluler bisa digunakan untuk melakukannya, atau USB. Ketika pesawat di
udara, Anda bisa memasukkan perintah dan kode yang memulai, dalam
sinyal, sebuah proses tertentu," imbuhnya.
Hal itu lebih mudah dilakukan saat ini karena bahkan sistem in-flight entertainment juga bisa terkoneksi dengan USB penumpang.
"Apa
yang kita temukan sekarang adalah bisa saja telepon seluler digunakan
untuk memulai sebuah aplikasi jahat, atau malware, di komput
untuk
memulai seluruh instruksi," jelasnya seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa.
Leivesley mengatakan, sistem komputer pesawat memang mengagumkan namun bukan berarti tak ada celah untuk membobolnya.
"Ada
beberapa cara (untuk membobolnya), bagaimanapun, karena ada gap dalam
sistem tersebut dan perangkat genggam seperti telepon seluler bisa
melakukannya," kata Leivesley yang bersama rekannya kini aktif melatih
kalangan pemerintahan Inggris untuk melawan terorisme.
Diragukan
Bagaimana
tanggapan pakar lain terhadap dua teori "gila" tersebut? Mungkinkah itu
memang yang terjadi pada Malaysia Airlies MH370?
Menanggapi soal
kemungkinan MH370 bersembunyi di balik SIA68, pakar radar dari
University of College London, Hugh Griffiths, mengatakan bahwa
bersembunyi di balik pesawat lain mungkin, tapi dalam konteks MH370 itu
sulit.
Ada dua radar yang bisa melacak pesawat, sipil dan militer. Radar militer lebih mumpuni dibanding sipil.
Griffths
mengestimasi, untuk bersembunyi sekalipun, MH370 takkan bisa terlalu
dekat dengan SIA68. Bila jaraknya 1 kilometer saja, maka radar militer
sudah bisa membaca bahwa ada dua pesawat.
Meski demikian, memang,
semua tergantung pada interpretasi radar. Radar bisa saja membaca ada
dua obyek, namun apakah obyek itu dipandang sebagai obyek berbeda?
Dalam
kasus pengeboman oleh Jepang di Pearl Harbor pada tahun 1941, Amerika
Serikat sebenarnya telah membaca adanya obyek yang bergerak dalam radar.
Namun demikian, pengeboman akhirnya tetap tak dapat dihindari.
Sementara
itu, soal kemungkinan pembajakan dengan telepon seluler, asscotiate
professor di RMIT, Cees Bil, seorang pakar desain pesawat, meragukannya.
"Saya
tidak berpikir itu bisa terjadi. Tak mungkin ada cara telepon seluler
bisa melakukannya," katanya. Bahkan bila sistem in-flight entertainment
mampu terkoneksi dengan USB, tak mungkin penumpang bisa mengakses sistem
komputer pesawat.
Tanggapan/opini saya adalah pesawat yang jatuh ituh mungkin tidak bisa ditemukan saat ini,dan para kelurga korban yang d tinggalkan harus tabah degan musibah yang telah menimpa korban korban pesawat yang jatuh kemarin..Tuhan telah mengatur apa yang di kehendakinya petugas yang berwajib harus tetap mencari pesawat sampe ketemu,kemungkinan besar penumpang pesawat banyak yang tidak di temukan sampe saat ini belum ada kabar kalau pesawat dan para korban di temukan,Selalu sabar n tabah bagi para kelurga korban karena semua itu tidak pasti.
sumber : https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5844754492449121528#editor/target=post;postID=1008454255999741318
Tidak ada komentar:
Posting Komentar